Trump Peringatan Semua Negara NATO: Setop Membeli Minyak Rusia!
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump keluarkan peringatan ke semua anggota NATO pada sebuah surat di hari Sabtu. Dalam surat itu, ia mengatakan jika AS akan keluarkan ancaman besar pada Rusia cuma bila mereka sepakat untuk lakukan hal sama dan stop beli minyak dari Rusia.
Penuhi tuntutan Trump akan mengidentifikasi peralihan besar antara koalisi itu, dan ada pertanyaan besar berkenaan apa bakal ada kebutuhan kelompok dalam ambil beberapa langkah ini. "Saya siap mengaplikasikan ancaman berat pada Rusia saat semua negara NATO sudah setuju, dan memulai, untuk lakukan hal sama, dan saat semua negara NATO stop beli minyak dari Rusia," tulis Trump pada sebuah upload di sosial media, mencuplik apa yang disebut sebagai surat yang dikirim ke beberapa rekannya di NATO.NATO Tunjukkan Kemampuan "Sama seperti yang Anda kenali, loyalitas NATO untuk menang jauh di bawah 100%, dan pembelian minyak Rusia, oleh sejumlah faksi, benar-benar mengagetkan! Hal tersebut benar-benar lemahkan posisi perundingan dan daya tawar Anda pada Rusia. Bagaimana juga, saya siap untuk 'pergi' saat Anda siap.
Sebut saja kapan?" lanjut Trump, seperti diambil dari CNN, Minggu (14/9/2025). Presiden Trump minta beberapa negara NATO untuk tingkatkan biaya secara krusial pada China sebagai tunjukkan kemampuan. "Saya percaya jika ini, ditambahkan NATO, sebagai sebuah barisan, yang kenakan biaya 50% sampai 100% pada China, yang hendak diambil seutuhnya sesudah perang dengan Rusia dan Ukraina usai, akan benar-benar menolong dalam akhiri perang yang mematikan, tetapi ini konyol," katanya. Trump menambah jika perang Rusia di Ukraina akan usai secara cepat bila beberapa langkah itu diambil.
Berdasar laporan CNN, Uni Eropa berlakukan larangan import minyak Rusia lewat lajur laut dan produk minyak olahan seperti solar, tapi banyak negara terus mengimpor bahan bakar fosil dan gas alam cair Rusia. Trump, yang sudah berkali-kali pertimbangkan kemungkinan ancaman tambahan pada Rusia, menjelaskan ke acara "Fox dan Friends" di Fox News di hari Jumat jika ia sedang pertimbangkan untuk memberi ancaman yang keras ke bank yang berkaitan dengan pembelian minyak Rusia.
Baca Juga : Ukraina Perlu Rp1.969 Triliun bila Perang Rusia Bersambung pada 2026
Ia sudah melipatgandakan biaya menjadi 50% untuk India, yang beli minyak dari Rusia, dan mengaku di hari Jumat jika cara barusan "mengakibatkan perpecahan" dengan negara itu. India berpendapat jika mereka menjadi target peningkatan biaya yang tidak adil, mengatakan "tidak bisa dibetulkan" ingat negara lain menjalankan bisnis dengan Moskow.
Belum juga tahu apa beberapa negara NATO akan ambil beberapa langkah yang dituntut Trump, yang hendak mengidentifikasi peralihan menegangkan dari peraturan biaya mereka sekarang ini. Awal minggu ini, saat Presiden Trump bicara dengan delegasi Eropa dari Uni Eropa, ia mendesak mereka untuk kenakan biaya 50-100% pada China dan India, menurut beberapa sumber yang ketahui pembicaraan itu.
Tetapi, yang penting ditulis, surat Trump ke beberapa rekannya di NATO di hari Sabtu tidak mengatakan India. Uni Eropa sedang dalam tahapan akhir perundingan persetujuan dagang dengan India, hingga kemungkinan kecil mereka akan menyepakatinya. Rusia ialah penyuplai minyak bumi paling besar ke Uni Eropa saat sebelum agresi besar Moskow ke Ukraina. Uni Eropa semenjak itu sudah berlakukan larangan import minyak Rusia lewat lajur maritim, dan produk minyak olahan, seperti solar.
Mengakibatkan, import minyak ke Eropa menurun jadi USD1,72 miliar (1,48 miliar euro) untuk kwartal pertama tahun 2025, turun dari USD16,4 miliar (14,06 miliar euro) pada kwartal yang masih sama tahun 2021, berdasar data terkini dari Eurostat. Uni Eropa sudah sedikit kurangi market share import gas alam cair Rusia semenjak 2021—dari 22% menjadi 19% pada 2025— sekalian tingkatkan market share AS secara krusial.
Baca Juga : Sekedar Info Berita
Block tersebut—yang sejauh ini menjadi partner Amerika dalam ancaman pada Rusia—mengimpor barang sebesar $41,9 miliar (36 miliar euro) dari Rusia pada 2024, berdasar data dari tubuh statistik Uni Eropa. Beberapa petinggi Eropa menjelaskan minggu kemarin sesudah tatap muka Trump jika biaya baru pada China atau India kemungkinan tidak diterapkan, karena bukan demikian langkah mereka mengaplikasikan biaya dan Eropa biasanya lebih waspada dalam perang dagang, terutama dengan China. Dengan keluarkan peringatan "minyak Rusia" ke NATO, bukannya Uni Eropa, Trump mengikutkan Turki, yang disebut konsumen minyak Rusia paling besar ke-3 sesudah China dan India, dalam tuntutan itu.
Uni Eropa beberapa sudah hentikan pembelian minyak, terkecuali untuk Hongaria dan Slovakia, tapi Turki tetap menjadi pelanggan, yang menggarisbawahi tuntutan tinggi itu. Momen untuk akhiri perang sekitar tatap muka Trump pada 15 Agustus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska beberapa sudah berhenti dan tuntutan terkini Trump beresiko perpanjang perselisihan lebih jauh. Waktu ialah komoditas bernilai untuk Putin, memberikan Rusia kekuatan untuk raih semakin banyak keuntungan di medan perang dan perkuat kendalian atas daerah yang ditempati. Dalam pada itu, Rusia cuma memperlihatkan sedikit pertanda ketertarikannya pada de-eskalasi.
0 Comments