https://www.beritaterkinidunia.online/ 2025-07-30T11:39:29+00:00 1.00 https://www.beritaterkinidunia.online/2025/07/kemlu-masalah-pasif-tanggapi.html 2025-07-30T11:39:29+00:00 0.80 Trump akan Kenakan Biaya 25% untuk India Mulai 1 Agustus

Breaking News

Trump akan Kenakan Biaya 25% untuk India Mulai 1 Agustus

Trump akan Kenakan Biaya 25% untuk India Mulai 1 Agustus

Trump akan Kenakan Biaya 25% untuk India Mulai 1 Agustus

Presiden Donald Trump - menjelaskan jika Amerika Serikat akan kenakan biaya 25% pada beberapa barang import dari India mulai 1 Agustus.

Mencuplik Reuters, Rabu (31/7/2025), Trump menjelaskan jika India akan hadapi denda yang tidak disebut banyaknya pada 1 Agustus, tapi tidak menguraikan jumlah denda atau buat apa denda itu.

"Walaupun India ialah rekan kami, sepanjang tahun kami cuma menjalankan bisnis relatif sedikit sama mereka karena Biaya mereka terlampau tinggi, termasuk yang paling tinggi di dunia, dan mereka mempunyai Kendala Perdagangan non-moneter yang terberat dan menyebalkan dibanding negara mana saja," tulis Trump pada sebuah upload di Truth Social.

"Mereka selalu beli beberapa perlengkapan militer mereka dari Rusia, dan adalah konsumen energi paling besar Rusia, bersama China, ketika semuanya orang ingin Rusia hentikan pembunuhan di Ukraina?? Semua tidak bagus!"

Kementerian Perdagangan India, yang pimpin perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat, tidak selekasnya menyikapi keinginan komentar.

Keputusan Trump memupus keinginan akan terwujudnya kesepakatan perdagangan terbatas di antara ke-2 negara, yang sudah dirundingkan sepanjang beberapa waktu.

Beberapa negosiator perdagangan AS dan India sudah melangsungkan sejumlah perputaran dialog untuk menuntaskan desas-desus polemis, terutama berkenaan akses pasar untuk produk pertanian dan susu Amerika.

Baca Juga : Kemlu masalah Pasif Tanggapi Perselisihan Thailand-Kamboja: Diplomasi Art of Statecraft

Walaupun ada perkembangan di sejumlah sektor, beberapa petinggi India menampik buka pasar lokal untuk import gandum, jagung, beras, dan kedelai eksperimen genetika, dengan argumen dampak negatif pada mata pencarian juta-an petani India.

Biaya baru ini diprediksi akan berpengaruh pada export barang India ke AS, yang diprediksi capai sekitaran US$ 87 miliar di tahun 2024, termasuk produk padat kreasi seperti garmen, farmasi, permata dan perhiasan, dan petrokimia.

Amerika Serikat sekarang ini menulis minus perdagangan senilai US$ 45,7 miliar dengan India.

India sekarang gabung dengan daftar beberapa negara yang hadapi biaya semakin tinggi di bawah peraturan perdagangan "Hari Pembebasan" Trump, yang mempunyai tujuan untuk membuat lagi jalinan perdagangan AS dengan menuntut resiprositas yang semakin lebih besar.

Gedung Putih awalnya sudah mengingatkan India mengenai biaya rerata yang lebih tinggi yang diaplikasikannya - nyaris 39% untuk produk pertanian, dengan biaya naik menjadi 45% untuk minyak nabati dan sekitaran 50% untuk apel dan jagung.

Kemerosotan ini terjadi walaupun Pertama Menteri Narendra Modi dan Trump awalnya sudah memiliki komitmen untuk menuntaskan babak pertama kesepakatan perdagangan pada musim luruh 2025 dan meluaskan perdagangan bilateral menjadi US$ 500 miliar di tahun 2030, naik dari US$ 191 miliar di tahun 2024.

Export manufacturing AS ke India, sebesar sekitaran US$ 42 miliar di tahun 2024, dan export energi seperti gas alam cair, minyak mentah, dan batu bara, bisa hadapi perlakuan pembalasan bila India memutuskan untuk membalas.

Beberapa petinggi India awalnya sudah memberikan indikasi jika mereka melihat AS sebagai partner vital khusus, khususnya dalam menyeimbangi Tiongkok. Tetapi, mereka sudah mengutamakan pentingnya menjaga ruangan peraturan di bagian pertanian, tata urus data, dan bantuan negara.

0 Comments

© Copyright 2022 - Seputar Berita Dunia