Kemlu masalah Pasif Tanggapi Perselisihan Thailand-Kamboja: Diplomasi Art of Statecraft
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyikapi kritikan Indonesia dipandang pasif dalam memberi respon eskalasi perselisihan tepian di antara Kamboja dan Thailand. Juru bicara Kemlu, Rolliansyah 'Roy' Sumirat, memperjelas diplomasi yang digerakkan Indonesia fokus dalam proses riil dibalik monitor, bukan sekedar pencitraan public.
Tetapi buat kami yang jelas ialah tidak semua hal tersebut perlu menjadi domain public. Kami itu umumnya, untuk Kementerian Luar Negeri, yang terpenting ialah bagaimana sebuah proses bisa jalan," tutur Roy dalam pertemuan jurnalis di Jakarta Pusat, Selasa (30/7) sore.
Roy memperjelas pendekatan diplomasi Indonesia mengutamakan pada statecraft, bukan stagecraft.
"Jika ada sebuah proses statecraft dibandingkan stagecraft. Jika hanya sekedar stagecraft, membuat pentas doang, ya, stop di sana. Tetapi yang terpenting ialah jika diplomasi ialah the art of statecraft," ucapnya.
Dia menyebutkan Indonesia sudah lakukan beragam cara diplomasi, walau tidak seluruhnya dipublikasi.
"Dalam masalah ini mungkin saya tidak dapat sebut satu demi satu beberapa pihak siapa pun yang telah dipepet oleh Bapak Menteri Luar Negeri atau dan korps-nya," katanya
Roy menambah, beberapa langkah diplomasi sudah dilaksanakan selekasnya sesudah eskalasi perselisihan bertambah pada Kamis (30/7) kemarin.
"Ketika peristiwa terjadi eskalasi yang tertinggi, satu diantara eselon satu Kementerian Luar Negeri langsung diberikan tugas untuk lakukan pendekatan dan memakai komunitas ASEAN untuk tukar pikiran bagaimana cari langkah supaya ada immediate action di atas lapangan yang dapat menghindar dari korban berguguran semakin banyak," terangnya.
Menurut Roy, usaha Indonesia jalan dengan riil walaupun tidak diperlihatkan ke public..
Jadi aktivitas itu ada, riil, tetapi saya mungkin tidak dapat sebut satu-satu. Dan kembali lagi jika diplomacy is the art of statecraft. Tidak cuma permasalahan stagecraft, cuma membuat membuat sebuah pentas untuk dilihat saja," jelasnya.
Dia juga memperjelas Indonesia yakini Kamboja-Thailand akan balik pada Treaty of Amity and Cooperation atau Taktat Pertemanan dan Kerja Sama dalam menuntaskan perselisihan ini. Begitu juga siap jika dibutuhkan untuk memberikan dukungan penuntasan perselisihan yang terjadi antara anggota ASEAN itu.
Kita sampaikan persiapan kita jika benar ada beberapa hal khusus yang kiranya diperlukan oleh Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk menolong ke-2 negara, anggota ASEAN Thailand dan Kamboja dapat kembali ke keadaan sebelumnya saat sebelum berlangsungnya kemelut kemarin," tutupnya.
0 Comments