Ukraina Perlu Rp1.969 Triliun bila Perang Rusia Bersambung pada 2026
MOSKOW - Ukraina menjelaskan di hari Sabtu jika mereka memerlukan minimal USD120 miliar atau Rp1.969 triliun tahun depannya untuk menantang agresi Rusia, dan akan memerlukan jumlah yang masih sama untuk menjaga militernya, bahkan juga bila perang usai.
Ukraina habiskan sekitaran sepertiga dari semua output ekonominya untuk pertahanan dan tergantung pada kontribusi keuangan beberapa puluh miliar dolar dari sekutu Baratnya untuk menjaga ekonominya masih tetap bertahan.
Bicara pada sebuah pertemuan di Kyiv, Menteri Pertahanan Ukraina Denys Shmygal menjelaskan negaranya beresiko kehilangan semakin banyak daerah ke Rusia bila selalu kalah dalam pengeluaran di medan perang.
Baca Juga : Ukraina Serang Salah Satu Situs Minyak Paling besar Rusia, Moskow Sebutkan Gempuran Teroris
Saya harus menjelaskan jika perang akan bersambung, kita akan memerlukan minimum $120 miliar untuk tahun depannya," kata Shmygal, dikutip NDTV.
Bahkan juga bila perang usai, Ukraina akan memerlukan jumlah yang masih sama cuma untuk menjaga militernya masih tetap sempurna, "untuk mengantisipasi bila terjadi invasi sekunder dari faksi Rusia", sambungnya.
Dia merekomendasikan penyitaan asset Rusia yang dipeti-eskan di Barat untuk bayar pengeluaran pertahanan, dengan menjelaskan jika Ukraina sudah memikul beban pajak yang krusial sesudah tiga 1/2 tahun perang.
Baca Juga : Sekedar Info Berita
Rusia menjelaskan tiap usaha untuk mengambil alih asetnya sama juga dengan perampokan dan akan memunculkan resiko. Kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen di hari Rabu mengajukan usul pemakaian asset Rusia yang dipeti-eskan untuk memodali "utang reparasi" untuk Ukraina, tapi menjelaskan block beranggotakan 27 negara itu tidak mengambil alih asset itu sendiri.
0 Comments