Ukraina Serang Salah Satu Situs Minyak Paling besar Rusia, Moskow Sebutkan Gempuran Teroris
MOSKOW - Ukraina sudah serang satu diantara kompleks penyulingan minyak paling besar Rusia dengan drone di hari Sabtu. Gempuran ini memacu kebakaran luar biasa.
Kompleks itu, yang dipunyai oleh perusahaan minyak Rusia; Bashneft, berada di tepian kota Ufa di Rusia sedang. Lokasinya memiliki jarak sekitaran 1.400 km (870 mil) dari garis depan pertarungan Rusia-Ukraina. Video yang diupload di sosial media memperlihatkan sebuah pesawat nirawak melayang-layang ke arah sarana minyak itu saat sebelum meletus menjadi bola api, mengirim kepulan asap ke langit.
Ini Tanggapan Kremlin "Ini hari, sarana Bashneft menjadi target gempuran teroris oleh pesawat nirawak tipe pesawat terbang," kata kepala daerah Bashkortostan Rusia, Radiy Khabirov, di Telegram, seperti diambil dari Reuters, Minggu (14/9/2025). Menurut dia, satu pesawat nirawak jatuh ke pabrik, sedangkan lainnya ditembak jatuh. "Tidak ada korban jiwa atau luka. Lokasi produksi alami kerusakan enteng, dan terjadi kebakaran, yang sekarang ini sedang dipadamkan," tambah ia.
Semenjak Moskow memperlancar gempuran militer rasio penuh ke Ukraina pada Februari 2022, Kyiv sudah memberi respon dengan gempuran pada kilang-kilang minyak Rusia dalam usaha untuk mengungkung kekuatan Kremlin memodali perang itu.
Gelombang gempuran Ukraina pada kilang-kilang minyak Rusia sepanjang musim panas menghajar kemampuan pemrosesan di sejumlah lokasi khusus dan menggerakkan naiknya harga bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pada 2016, Kremlin memvisualisasikan kompleks kilang minyak Bashneft di Ufa sebagai satu diantara yang paling besar di negara Rusia.
Kompleks itu menghasilkan lebih dari 150 tipe produk minyak. Dalam pada itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak semua negara NATO untuk stop beli minyak Rusia buat akhiri perang Ukraina. Ia kenakan biaya ke China atas pembelian minyak Moskow.
Baca Juga : Gen Z Nepal Tentukan PM dengan Program Discord
Trump Paksa NATO Setop Membeli Minyak Rusia Trump mengupload di Truth Social di hari Sabtu sebuah surat yang di-claim dikirimkan ke NATO di mana ia menjelaskan dianya siap untuk mengaplikasikan ancaman berat pada Rusia dengan persyaratan semua negara NATO stop beli minyak Rusia.
Menurut dia, loyalitas koalisi militer NATO untuk memenangi perang di Ukraina "jauh di bawah 100%" dan pembelian minyak Rusia oleh sejumlah anggota NATO ialah "mengagetkan." "Ini benar-benar lemahkan posisi perundingan Anda, dan daya tawar, atas Rusia," tulis Trump.
Semenjak 2023, Turki, anggota NATO, sudah menjadi konsumen minyak Rusia paling besar ke-3 , sesudah China dan India, menurut Pusat Riset Energi dan Udara Bersih. Anggota lain dari koalisi yang dengan anggota 32 negara yang terturut dalam pembelian minyak Rusia termasuk Hongaria dan Slovakia. Surat Trump tiba ketika yang mencekam dalam perselisihan NATO sesudah agresi sejumlah pesawat nirawak Rusia belakangan ini ke daerah udara Polandia—anggota koalisi itu.
Baca Juga : Sekedar Info Berita
Ini dilihat sebagai cara eskalasi oleh Rusia, dan Polandia sudah tembak jatuh sejumlah pesawat nirawak itu. Awal minggu ini, Trump menyepelekan signifikansi kejadian itu, dengan menjelaskan jika agresi itu mungkin tidak tersengaja. "Itu bisa sebuah kekeliruan," katanya. Trump selanjutnya keluarkan reaksi singkat di basis Truth Social kepunyaannya: "Ada apakah dengan Rusia yang menyalahi daerah udara Polandia dengan pesawat nirawak? Inilah!" Rusia sudah menentang beberapa pesawat nirawaknya menyalahi daerah udara Polandia.
0 Comments