Arab Saudi Tandatangani Kesepakatan Pertahanan Bersama Pakistan yang Membawa senjata Nuklir
RIYADH - Arab Saudi dan Pakistan yang membawa senjata nuklir tanda-tangani kesepakatan pertahanan bersama dengan sah. Berita itu disampaikan media pemerintahan ke-2 negara.
Cara ini secara krusial perkuat kerja sama keamanan yang sudah berjalan sepanjang sejumlah dasawarsa. "Kesepakatan ini, yang menggambarkan loyalitas bersama ke-2 negara untuk tingkatkan keamanan mereka dan capai keamanan dan perdamaian di teritori dan dunia, mempunyai tujuan meningkatkan aspek bekerja sama pertahanan di antara ke-2 negara dan perkuat penangkalan bersama pada tiap invasi.
Baca Juga : Arab Saudi dan Qatar Kecam Peluasan Gempuran Darat Israel di Kota Gaza
Kesepakatan itu mengatakan tiap invasi pada satu diantara negara akan dipandang seperti invasi pada ke-2 nya," ungkapkan pengakuan bersama yang dipublikasi di hari Rabu, menurut Saudi Press Agen. "Kesepakatan pertahanan ini didasari pada kerja sama monumental di antara ke-2 negara, dan kebutuhan vital bersama dan bekerja sama pertahanan yang kuat," tutur pengakuan tersebut.
Dalam tatap muka mereka di Riyadh di hari Rabu (17/9/2025), Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Pertama Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengulas beberapa cara untuk tingkatkan kerja sama vital di antara ke-2 negara yang bersaudara di beberapa sektor," tutur laporan SPA. SPA menambah, "Mereka tukar pandangan mengenai perubahan regional dan internasional, desas-desus kebaikan bersama, dan beberapa upaya yang mempunyai tujuan capai keamanan dan kestabilan."
Sharif sekarang ini sedang dalam lawatan kenegaraan ke Arab Saudi. "Kesepakatan ini adalah pucuk dari dialog sekian tahun. Ini bukanlah tanggapan pada beberapa negara tertentu atau kejadian-peristiwa tertentu, tetapi pelembagaan kerja sama dengan yang sudah terikat lama dan dalam di antara ke-2 negara kita," tutur seorang petinggi senior Saudi ke kantor informasi Reuters saat ditanyakan mengenai waktu penandatanganannya. "Ini ialah kesepakatan pertahanan mendalam yang meliputi semua fasilitas militer," tutur petinggi itu, yang bicara dengan persyaratan anonim, saat ditanyakan apa kesepakatan pertahanan bersama itu meliputi pemakaian senjata nuklir Pakistan bila dibutuhkan.
Persetujuan di antara ke-2 negara ini terjadi 2 hari sesudah sidang kombinasi hebat di antara Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) diadakan, susul gempuran Israel pada ibukota Qatar, Doha, pada 9 September.
Beberapa negara Arab dan Islam secara luas menyumpah gempuran Israel, yang menarget anggota kepimpinan politik Hamas saat mereka bergabung untuk mengulas proposal gencatan senjata yang disokong AS. Petinggi senior Saudi itu mengutamakan jalinan negaranya dengan India yang membawa senjata nuklir masih tetap kuat. India dan Pakistan sebelumnya sempat berperang singkat di bulan Mei.
Baca Juga : Sekedar Info Berita
Jalinan kami dengan India semakin kuat dari sebelumnya. Kami terus akan meningkatkan jalinan ini dan berusaha berperan untuk perdamaian regional dengan apa pun itu yang kami dapat," ungkapkan petinggi tersebut.
Pakistan dan Arab Saudi sudah merajut jalinan perdagangan dan militer yang kuat sepanjang sejumlah dasawarsa. Semenjak 1967, Pakistan sudah latih lebih dari 8.200 personil angkatan membawa senjata Saudi, dan kedua pihak sudah melangsungkan sejumlah latihan militer kombinasi.
0 Comments